HOME

Cerita Dampak dari Tapak

El Nino kembali datang tahun ini. Suhu muka laut di Samudera Pasifik bagian tengah naik di atas kondisi normal sehingga memicu anomali cuaca. Dampaknya merembet ke Indonesia.

Kemarau kering berkepanjangan disertai gelombang panas ekstrem melanda sejumlah wilayah sejak Juni 2023. Kebakaran lahan dan hutan serta krisis air bersih meluas. Sentra produksi pangan gagal panen. Pasokan setrum dari pembangkit listrik tenaga air turut menyusut.

Hingga akhir September 2023, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat luas indikatif karhutla mencapai 642.099 hektare, lebih 10 kali luas wilayah DKI Jakarta. Angka ini lebih besar tiga kali lipat dibandingkan rata-rata luas karhutla tiga tahun terakhir. Hasil riset sejumlah lembaga pemantau publik memperkirakan area terbakar lebih luas dari versi pemerintah.

Lahan gambut di sejumlah daerah juga mengering. Riset Pantau Gambut mengidentifikasi area seluas 2,5 juta hektare di kesatuan hidrologis gambut memiliki kerentanan terbakar sangat tinggi.

Badan Pusat Statistik memperkirakan produksi beras menyusut sekitar 650 ribu ton pada 2023. Neraca beras nasional akan defisit jika tak ditutup dengan impor. Sedangkan Kementerian Pertanian memperkirakan panen raya 2024 juga akan mundur akibat tertundanya penanaman pada akhir tahun ini.

Sementara itu, sepanjang Oktober 2023, harga beras kualitas medium dan premium secara nasional telah mencetak rekor termahal dalam lima tahun terakhir. Di sejumlah provinsi, harga beras menembus RP 17 ribu per kilogram. Lonjakan harga juga terjadi pada komoditas pangan lainnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sempat memperkirakan el Nino mencapai puncaknya pada Agustus-September 2023. Namun, studi terbaru Biro Meteorologi Australia mendapati gejala el Nino akan bertahan hingga Februari 2024. Para ilmuwan justru waswas: El Nino akan mengamuk pada 2024.

Tim Laporan Khusus El Nino

  • Pemimpin Proyek

    Agoeng Wijaya

  • Editor

    Agoeng Wijaya

    Kodrat Setiawan

    Praga Utama

    Rusman Paraqbueq

    Suseno

    Efri Ritonga

    Sukma Loppies

  • Penulis

    Caesar Akbar (Indramayu, Tegal, Brebes)

    David Priyasidharta (Lumajang)

    Didit Haryadi (Makassar)

    Taufik Wijaya (Ogan Komering Ilir)

    Vindry Florentin (Banjarnegara, Bandung Barat)

    Rosis Adir (Nagekeo)

    Febrianti (Mentawai)

    Shinta Maharani (Sleman, Gunungkidul)

    Made Argawa (Denpasar)

    Ahmad Fikri (Bandung)

    Abdallah Naeem (IKN)

    Nofiyatul Chalimah (Kutai)

    Yogi Eka Sahputra (Batam)

    Fachri Hamzah (Sumatera Barat)

    Nofika Dian Nugroho (Nganjuk)

    Nur Hadi (Bojonegoro)

    Budi Baskoro (Palangka Raya, Kotawaringin Barat)

  • Bahasa

    Andry Setiawan

    Michael Timur Kharisma

    Suhud

  • Desain

    Rio Ari Seno

    Rudy Asrori

  • Periset Foto

    Nita Dian

    Bintari Rahmanita

  • Fotografer

    Prima Mulia

    M. Taufan Rengganis

    Febri Angga Palguna

  • Penulis Infografis

    Faisal Javier

    Inge Klara Safitri

  • Multimedia

    Krisna Adhi Pradipta

    Riyan Akbar

    Rizkika Syifa

    Sunardi Alunay