UNTUK MASA DEPAN
LISTRIK

Sejak Peraturan Presiden No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan telah ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo, kendaraan listrik perlahan-lahan mulai masuk ke pasar Indonesia. Pada November 2021, Kementerian Perhubungan mencatat ada 14.400 unit kendaraan listrik yang saat ini digunakan di Indonesia. Di penghujung tahun 2021, Gaikindo juga melaporkan ada tambahan penjualan sebanyak 1.900 unit, meningkat 800 unit dari tahun 2019.


Menurut Kementerian Perindustrian, Indonesia menargetkan 400.000 unit mobil listrik pada tahun 2025 dan 5,7 juta unit pada tahun 2035. Jokowi, sapaan untuk Joko Widodo, dalam sebuah kesempatan menyatakan bahwa ibu kota baru Nusantara akan sepenuhnya dibuat dengan konsep green mobility yang mengutamakan penggunaan kendaraan elektronik.


Namun, ada banyak kendala yang harus dipecahkan oleh pemerintah sebelum Indonesia dapat bertransisi sepenuhnya ke transportasi basis kendaraan listrik. Salah satunya adalah kurangnya infrastruktur yang mendukung pemilik kendaraan listrik di dalam negeri. Berikut beberapa infrastruktur yang sedang dikembangkan oleh pemerintah untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik:

Pengisian Daya Pribadi

Pengisian daya pribadi adalah titik pengisian daya kendaraan listrik yang dilakukan di rumah. Kebanyakan kendaraan listrik dilengkapi dengan kabel yang dapat disambungkan ke stopkontak sederhana yang dapat mengisi penuh baterai kendaraan itu dalam lima sampai delapan jam. Pengisian lebih cepat dapat dilakukan dengan memasang instalasi tambahan ke stopkontak yang akan memberi lebih banyak daya ke mobil. 


Infrastruktur untuk home charging sudah disediakan oleh PLN secara gratis dalam setiap pembelian mobil listrik. Selain itu, PLN juga merencanakan insentif diskon 30% pada pemilik kendaraan listrik yang mengisi daya lewat home charging. Diskon diberikan untuk mereka yang melakukan pengisian daya kendaraan listrik di rumah masing-masing, mulai pukul 22 malam hingga 5 pagi, atau selama 7 jam. 


“Kemudahan ini tentu akan mendorong orang semakin banyak beralih ke kendaraan listrik, sehingga ekosistemnya semakin berkembang,” ucap Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan, Bob Saril dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu, 13 Februari 2021.

Pengisian Daya Umum

Pengisian daya umum merupakan titik pengisian yang tersedia di area publik yang dapat digunakan saat perjalanan. Titik-titik tersebut bertindak mirip dengan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Titik pengisian daya ini dapat mengisi baterai mobil hingga penuh dalam waktu sekitar 1 jam hingga 30 menit, tergantung pada jenis pengisi daya dan juga jenis mobil listrik yang digunakan pelanggan.


Untuk pengisian daya umum, PLN dan beberapa pebisnis lainnya telah berkomitmen untuk membuat Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) atau charging station menjadi lebih umum sejak penandatanganan Perpres 2019.


Pada Februari 2022, total telah terpasang sebanyak 267 unit SPKLU yang tersebar di 195 lokasi. PLN sendiri diketahui sudah memiliki 120 unit di 92 lokasi di Tanah Air. Roadmap elektrifikasi PLN menargetkan 31.866 SPKLU yang akan melayani 327.681 kendaraan listrik pada tahun 2030 yang tersebar di sejumlah titik di tanah air. 


“Dari tahun ke tahun jumlah SPKLU kami akan terus ditambah untuk bisa mendukung ekosistem kendaraan listrik,” kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo seperti dikutip Tempo dari situs berita Antara, Sabtu, 19 Maret 2022.

Infrastruktur lainnya

Pemerintah juga bereksperimen dengan infrastruktur lainnya guna untuk mempercepat transisi elektrifikasi transportasi Indonesia. Salah satunya adalah mekanisme battery swapping, yaitu ketika baterai kendaraan listrik yang kosong bisa dengan cepat diganti dengan baterai yang sudah penuh. Mekanisme ini dipercaya bisa memotong waktu pengisian daya yang cukup lama hanya menjadi hitungan menit. 


Di Indonesia, Battery Swapping Station sudah ada dan dikelola oleh Pertamina Patra Niaga, sebuah subholding BUMN Pertamina, sejak 2021. Perusahaan itu telah resmi mengoperasikan 14 unit Battery Swapping Station untuk motor listrik dengan 212 baterai yang tersebar di 7 lokasi Green Energy Station (GES) Pertamina. 


“Pertamina memahami kebutuhan para pengendara motor listrik, yaitu kecepatan dan kemudahan, sehingga kami menyediakan Battery Swapping Station. Jadi, langsung ‘Swap and Go’,” kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati pada konferensi pers uji coba ekosistem kendaraan listrik, Selasa, 22 Februari 2022.