Hari Ulang Tahun DKI Jakarta diperingati setiap 22 Juni dan tahun ini, DKI Jakarta akan memperingati hari ulang tahunnya ke 495 tahun. Sebagai kota metropolitan, Jakarta terus berbenah. Meski masih jauh dari sempurna, banyak perubahan terjadi di ibu kota selama satu dekade terakhir.
Perubahan pertama tampak pada sejumlah bangunan fisik ikon Jakarta. Tidak hanya memanfaatkan bangunan lama dengan mempercantik dengan wajah baru, Jakart juga membangun stadion megah baru di Jakarta Utara.
Kedua, taman-taman di ibu kota juga menjadi sasaran perubahan. revitalisasi taman-taman bahkan menjadi salah satu proyek yang diutamakan oleh Pemprov Jakarta.
Terakhir, Perubahan cukup signifikan terasa pada transportasi publik di Jakarta. Selain membenahi stasiun dan halte, integrasi antarmoda juga sudah mulai dilakukan sejak 2017.
Tak ada lagi bus mini dengan asap hitam mengepul mengaspal di jalan Ibu Kota. Sejak 2019, Kopaja dan Metromini "hilang". Sebagai gantinya, Transjakarta menghadirkan Minitrans. Bus itu melayani trayek-trayek yang selama ini dilalui kopaja dan metro mini. Selain ingin menertibkan lalu lintas, keputusan itu juga diambil untuk mengurangi polusi.
Upaya itu juga dilanjutkan dengan program penataan jaringan transportasi massal. Dimulai dari kebijakan yang diusulkan oleh Sandiaga Uno sebagai Wakil Gubernur DKI saat itu, yakni One Karcis One Trip (OK OTrip). OK OTrip mengintegrasikan angkot dengan bus transjakarta. Sehingga pengguna hanya dikenakan satu kali pembayaran meski berganti moda dalam jangka waktu tertentu.
Setelah sukses diuji coba OK OTrip diganti namanya menjadi Jak Lingko. Menurut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Jak Lingko merupakan evolusi dari program OK Otrip dengan cakupan lebih luas dan terintegrasi. Dari sisi infrastruktur tidak tidak jauh berbeda. Perbedaan mendasar hanya pada nama.
Swipe gambar ke kanan untuk melihat gambar lainnya.
Ibu Kota Jakarta terkenal dengan beberapa ikon kota. Selain Monumen Nasional (Monas), Bundaran HI juga dikenal sebagai ikon Kota Jakarta. Dalam satu dekade terakhir beberapa perubahan terjadi pada kawasan yang identik dengan patung selamat datang itu.
Pada tahun 2018, Pemprov DKI memutuskan membongkar jembatan penyeberangan orang di Bundaran HI dan menggantinya dengan pelican crossing. Alasannya, pelican crossing juga akan mendukung integrasi transportasi dengan MRT yang saat ikut masih dalam masa pembangunan.
Berjarak 650 meter dari Bundaran HI, perubahan juga dialami gedung Sarinah, salah satu gedung tertua Jakarta. Setelah 54 tahun, mal tertua di jakarta itu kini memiliki wajah baru dan makin ramai dikunjungi warga Jakarta.
Tak hanya di pusat kota, pembangunan ikon Jakarta juga dilakukan di Utara Jakarta. Sebuah stadion besar dan megah dibangun di Tanjung Priok. Jakarta Internasional Stadium (JIS) digadang-gadang akan menjadi ikon olahraga baru di Jakarta selain Gelora Bung Karno (GBK). Setelah melalui jalan panjang, pembangunan JIS rampung dan bisa segera diresmikan.
Swipe gambar ke kanan untuk melihat gambar lainnya.
Ruang terbuka hijau menjadi salah satu konsentrasi pembangunan Pemerintah Provinsi Jakarta, setidaknya dalam delapan tahun terakhir. Pada tiga tahun terakhir, 296 taman kota, 29 hutan kota, dan 154 jalur hijau, telah direvitalisasi. Revitalisasi diperuntukan sebagai ruang ketiga bagi warga beraktivitas di Jakarta.
Beberapa taman di jakarta bahkan juga dilengkapi fasilitas lapangan olahraga dan area pertunjukan berkelas internasional, seperti di Lapangan Banteng dan di Tebet Eco Park.
Jauh sebelum wajah baru menyapa, Lapangan Banteng sudah menjadi tempat bagi warga untuk menghabiskan akhir pekan. Letaknya yang berdekatan dengan Gereja Katedral, juga tak terlalu jauh dari Masjid Istiqlal, menyebabkan tempat itu kian strategis untuk disambangi.
Sama halnya dengan Tebet Eco Park yang dulu dikenal sebagai Taman Honda, tempatnya yang luas sering menjadi pilihan warga sekitar berpiknik dan berolahraga.
Swipe gambar ke kanan untuk melihat gambar lainnya.
Penulis
Multimedia
Foto
Editor