INSPIRASI DARI PEREMPUAN KEPALA DAERAH

DARI 514 kabupaten dan kota serta 34 provinsi, sekitar 50 di antaranya dipimpin kepala daerah perempuan. Mereka menjadi orang nomor satu di daerahnya setelah terpilih dalam pemilihan langsung yang kandidatnya didominasi laki-laki. Banyak dari kepala daerah perempuan tersebut yang kemudian dinilai berhasil memimpin daerahnya, meski menghadapi kendala terlebih dahulu. Mereka membuat inovasi, gebrakan, dan terobosan. Tak terkungkung oleh gendernya.

Pada momen Hari Kemerdekaan yang ke-77, kami menuliskan tujuh dari 50-an perempuan kepala daerah tersebut. Ketujuhnya adalah sedikit contoh dari banyak keberhasilan perempuan memimpin daerahnya. Dalam memilih mereka sebagai contoh, kami terlebih dahulu berdiskusi dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD). Dari KPPOD, misalnya, kami memanfaatkan Indeks Tata Kelola Ekonomi Daerah dan Indeks Daya Saing Daerah yang disusun lembaga tersebut. Kami juga mendapatkan bahan penting dari penilaian kepala daerah inovatif yang dilakukan Kemendagri.

Nama-nama yang terjaring kemudian kami verifikasi. Kami meminta masukan dari kalangan aktivis antikorupsi, aktivis lingkungan, serta koresponden di lapangan. Tentu pengecekan tersebut mengandung kekurangan. Kami tidak menjamin 100 persen bahwa mereka betul-betul sempurna: tak memiliki perbuatan tercela sama sekali, termasuk korupsi. Setidaknya, hingga liputan ini ditayangkan, kami belum menemukan hal tersebut.

Pada akhir verifikasi, muncul tujuh nama. Inilah perempuan kepala daerah yang—dengan segala kekurangannya—kami anggap bisa memberikan inspirasi. Kami meyakini di luar tujuh nama tersebut, masih ada nama lain yang prestasinya belum tersorot. Kepada mereka, kami juga mengucapkan selamat atas keberhasilannya memimpin daerah dan membuktikan bahwa gender bukanlah batas yang mustahil untuk didobrak.