Longform

Akhir Liga Premier Menurut Data: Arsenal Juara, Tottenham Sama Saja

Senin, 20 Maret 2023

Kurang lebih dua bulan lagi, Liga Premier Inggris akan berakhir. Setelah bermain 28 laga, siapa empat klub teratas dari liga premier yang berpeluang mengangkat piala? Kita cek datanya.

Oleh Krisna Pradipta

tempo

PADA 28 Mei 2023, musim 2022-2023 liga premier Inggris akan berakhir. Empat tim teratas akan mendapatkan kualifikasi untuk berlaga di Liga Champions musim berikutnya. Dalam dua bulan terakhir ini, para tim akan mencoba memanjat tabel untuk mendapatkan peringkat yang lebih bagus dalam sepuluh laga terakhir.

Dari statistik yang didapatkan dari 28 laga yang telah berjalan, situs statistik analisis FiveThirtyEight telah memprediksi peringkat klasemen akhir untuk liga ini. Berikut merupakan prediksi yang dilansir dari data FiveThirtyEight.

Dari prediksi tersebut, bisa dilihat ada dua tim baru yang diperkirakan masuk kualifikasi pada musim ini: Arsenal dan Manchester United. Manchester City diprediksikan sedikit melambat dibanding performa mereka di musim sebelumnya, sementara itu Tottenham tetap berada di peringkat yang sama dengan musim lalu. Perubahan-perubahan ini terjadi karena berbagai faktor dalam performa masing-masing tim. Performa ini dapat dilihat dari berbagai metrik-metrik tiap perhelatan seperti xG (Expected Goals) dan lainnya. Berikut datanya.

Glosarium Statistik Bola

Expected Goals:mengukur kualitas tembakan berdasarkan beberapa variabel seperti jenis assist, sudut dan jarak dari gawang, apakah itu sundulan dan apakah itu didefinisikan sebagai peluang besar.

Per 90: Sebuah kalkulasi yang menggabungkan data performa dengan jumlah menit yang dimainkan oleh para pemain. Memberikan konteks yang lebih tepat akan produktivitas tiap pemain/tiap tim dalam satu musim.

Goals For: Gol-gol yang dicetak oleh tim.

Per 90: Gol-gol yang dicetak oleh tim lawan.

Per 90: Potensi poin yang didapatkan oleh tiap tim dari hitungan Expected Goals.

Arsenal

Prediksi: 1

Musim Kemarin: 5

Personil Tambahan: William Saliba, Gabriel Jesus, Oleksandr Zinchenko, Leandro Trossard, Jorginho, Fabio Vieira.

Menurut FiveThirtyEight, Arsenal mempunyai kesempatan terbesar untuk memenangkan Liga Premier di musim 2023 ini. Hal ini karena rekrutmen pemain baru yang kemudian menyempurnakan tulang punggung skuad berlambang meriam ini. Pemain-pemain baru seperti Gabriel Jesus dan William Saliba telah meningkatkan permainan ofensif dan defensif Arsenal. Koneksi mereka dengan pemain lain seperti Martin Odegaard dan Thomas Partey membuat Arsenal berperforma dengan lebih konsisten. Hal ini meningkatkan ranking mereka di seluruh metrik.

Salah satu faktor yang membuat The Gunners mempunyai metrik Points/Game yang tinggi adalah peningkatan ancaman pencetak gol mereka (goal threat). Dari 28 laga yang dianalisis, Arsenal diprediksikan dapat mencetak gol yang lebih banyak dibandingkan musim lalu. Per Maret 2023, tim ini telah menceploskan 59 gol. Sedangkan pada musim lalu, mereka mencetak 60 gol total.

Model FiveThirtyEight juga menghitung kepentingan tiap laga. Kepentingan ditentukan seberapa besar hasil pertandingan dapat mempengaruhi perkiraan FiveThirtyEight. Hitungan kepentingan itu dilihat dari probabilitas yang bergantung pada kemungkinan kemenangan tim-tim tersebut. 

Sejauh ini, Arsenal memiliki lebih banyak laga yang dikategorikan sebagai pertandingan penting oleh model FiveThirtyEight. Kepentingan tiap pertandingan bertengger di 80% sejak pertandingan kedelapan Arsenal di musim ini. Hal ini memperlihatkan bahwa Arsenal cukup rentan di puncak, meski lebih unggul lima poin di atas Manchester City. Tiap pertandingan Arsenal dalam 10 laga terakhir mempunyai metrik kepentingan di atas 80%, memperlihatkan bahwa Arsenal harus memenangkan pertandingan-pertandingan ini supaya tidak disalip oleh Manchester City.

Manchester City

Prediksi: 2

Musim Kemarin: 1

Personil Tambahan: Erling Haaland, Julian Alvarez, Manuel Akanji, Kalvin Phillips, Sergio Gomez, Maximo Perrone.

Performa Manchester City sedikit melambat dibandingkan oleh pencapaian mereka musim lalu. Tim asuhan Pep Guardiola ini juga belum mencapai winning streak yang biasa mereka dapatkan di tiap musim. Pada musim ini mereka hanya menang 3 pertandingan berturut-turut, padahal musim lalu mereka berhasil menang 10 perhelatan berturut-turut. 

Penurunan performa ini terlihat dari statistik musim ini. 

Pada musim lalu, rekrutmen Manchester City atas Erling Haaland ditengarai dapat memperkuatkan tim ini, namun kehadiran seorang striker sebagai titik fokus penyerangan malah membuat mereka menjadi lebih mudah untuk diredam lawan. Rekor pencetakan gol Haaland, meski mengesankan, menurunkan rekor pencetakan gol variabel Manchester City dari musim lalu. Menurut FBref, situs khusus statistik tim sepak bola dan pemain dari seluruh dunia, City mencetak 67 gol dari 10 pemain musim ini, 28 di antaranya dicetak oleh Haaland. Tahun lalu, angka itu mencapai 99 gol dari 16 pemain.

Secara defensif, FBref juga mencatat bahwa mereka lebih sering kebobolan daripada musim lalu. Pada musim lalu mereka kebobolan 26 gol dalam 38 perhelatan. Musim, ini mereka sudah kebobolan 25 gol, berpotensi lebih karena masih ada 10 permainan lagi. Ini berarti mereka membiarkan peluang setara dengan 0,93 gol tiap pertandingan dalam musim ini, jauh dibanding dengan rekor defensif tahun lalu yang sebesar 0,66 gol tiap pertandingan. 

Namun, terlepas dari kekurangan tersebut, The Citizens masih mendominasi rekor-rekor individual di Liga Premier. Papan peringkat Fbref menunjukkan City memimpin di beberapa rekor seperti gol terbanyak, assist terbanyak, dan lainnya. Hal ini yang membuat model FiveThirtyEight memberikan City peluang sebanyak 45% untuk memenangkan Liga Premier. Dominasi rekor-rekor tersebut pada musim lalu diraih oleh Liverpool yang dikalahkan oleh City di hari terakhir musim 2022. 

Manchester United

Prediksi: 3

Musim Kemarin: 6

Personil Tambahan: Lisandro Martinez, Antony, Casemiro, Christian Eriksen, Wout Weghorst (pinjaman), Marcel Sabitzer (pinjaman), Jack Butland (pinjaman).

Dari tim empat besar, peningkatan terbesar dalam musim ini merupakan di Manchester United. Regu yang dipimpin oleh Erik Ten Hag ini mengalami peningkatan di setiap statistik performa dibandingkan musim lalu. Seperti Arsenal, Ten Hag telah mengidentifikasi tulang punggung tim sebagai penyebab utama performa loyo Setan Merah pada musim lalu. Rekor pertahanan yang jelek menyebabkan penyelesaian poin terburuk di sejarah Red Devils selama era Liga Premier.

Ten Hag telah membawa bala bantuan defensif seperti Casemiro dari Real Madrid dan Lisandro Martinez dari Ajax. Perubahan tersebut telah meningkatkan performa defensif United dari musim lalu, terlihat dari penurunan gol yang dicetak melawan United tahun ini. 

Selain itu, performa Marcus Rashford juga melambungkan penampilan Manchester United meskipun metrik xG tim hanya meningkat sedikit. Ini berarti bahwa gol United berasal dari peluang berkualitas sangat rendah dan pencetak gol klinis inilah yang membuat United meraih lebih banyak poin per pertandingan daripada musim lalu.

Namun, tim ini masih dalam transisi. Performa skuad Ten Hag belum cukup konsisten untuk bisa meraih gelar pemenang Liga Premier. xG yang bergulir dari tiap pertandingan memperlihatkan sifat naik turun tim ini. Mereka juga sangat terbantu oleh performa Rashford, jika dia tidak bisa menembus pertahanan tim lawan - xG United langsung merosot.

Dikabarkan, United akan merekrut striker dan gelandang tengah tambahan di musim transfer yang akan terbuka pada Juli 2023, hal ini seharusnya dapat meningkatkan konsistensi xG tim di musim depan.

Tottenham

Prediksi: 4

Musim Kemarin: 4

Personil Tambahan: Pedro Porro (pinjaman), Richarlison, Destiny Udogie, Yves Bissouma, Djed Spence, Arnaut Danjuma, Ivan Perisic, Fraser Foster.

Dari tim empat besar, peningkatan terbesar dalam musim ini merupakan di Manchester United. Regu yang dipimpin oleh Erik Ten Hag ini mengalami peningkatan di setiap statistik performa dibandingkan musim lalu. Seperti Arsenal, Ten Hag telah mengidentifikasi tulang punggung tim sebagai penyebab utama performa loyo Setan Merah pada musim lalu. Rekor pertahanan yang jelek menyebabkan penyelesaian poin terburuk di sejarah Red Devils selama era Liga Premier.

Ten Hag telah membawa bala bantuan defensif seperti Casemiro dari Real Madrid dan Lisandro Martinez dari Ajax. Perubahan tersebut telah meningkatkan performa defensif United dari musim lalu, terlihat dari penurunan gol yang dicetak melawan United tahun ini. 

Selain itu, performa Marcus Rashford juga melambungkan penampilan Manchester United meskipun metrik xG tim hanya meningkat sedikit. Ini berarti bahwa gol United berasal dari peluang berkualitas sangat rendah dan pencetak gol klinis inilah yang membuat United meraih lebih banyak poin per pertandingan daripada musim lalu.

Namun, tim ini masih dalam transisi. Performa skuad Ten Hag belum cukup konsisten untuk bisa meraih gelar pemenang Liga Premier. xG yang bergulir dari tiap pertandingan memperlihatkan sifat naik turun tim ini. Mereka juga sangat terbantu oleh performa Rashford, jika dia tidak bisa menembus pertahanan tim lawan - xG United langsung merosot.

Dikabarkan, United akan merekrut striker dan gelandang tengah tambahan di musim transfer yang akan terbuka pada Juli 2023, hal ini seharusnya dapat meningkatkan konsistensi xG tim di musim depan.

Data diambil dari data terbuka situs statistik FiveThirtyEight dan Fbref. Data FiveThirtyEight menggunakan analisis statistik yang dihitung dari database ESPN, repositori GitHub Engsoccerdata dan data permainan yang disediakan oleh Opta. Data hitungan Fbref juga berasal dari Opta.

CREDIT

Penulis

Multimedia

Editor