proyek

Ada Api di Dapur Korporasi

Jejak api di tiga konsesi menguatkan indikasi keterlibatan korporasi dalam kebakaran hutan dan lahan. Baca laporan lengkapnya di majalah.tempo.co.
tempo

KEBAKARAN hutan dan lahan 2019 menghanguskan area seluas 1,65 juta hektar. Bank Dunia memperkirakan ekonomi Indonesia merugi hingga Rp 75 triliun akibat malapetaka itu.

Meski tak seluas bencana 2015, kebakaran tahun lalu tak kalah membahayakan. Pelepasan emisi karbon pada periode api memuncak hampir menyamai bencana lima tahun lalu.

Dan kini, ancaman kembali datang. Jumlah titik panas yang terdeteksi meningkat tiga bulan terakhir. Kebakaran hutan berpotensi berulang dalam luasan lebih besar di masa depan.

Investigasi Tempo menilik penyebab kebakaran di tiga konsesi korporasi kehutanan dan perkebunan sawit. Mereka beroperasi di tiga provinsi penyumbang area terbakar paling luas tahun lalu: Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat.

PT Bumi Mekar Hijau

Luas: 251.123 hektare

Lokasi: Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan

Industri: Hutan Tanaman Industri

Afiliasi: Asia Pulp & Paper (Sinar Mas Group)

PT Kalimantan Prima Agro Mandiri

Luas: 11.000 hektare

Lokasi: Ketapang, Kalimantan Barat

Industri: Perkebunan sawit

Afiliasi: IOI Corporation Berhad (Malaysia)

PT Kumai Sentosa

Luas: 11.890 hektare

Lokasi: Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah

Penegakan hukum terhadap korporasi pelaku kebakaran hutan dinilai tak optimal. Dari tiga perusahaan temuan investigasi ini, hanya satu yang kini kasusnya ditangani penyidik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Laporan ini juga dilengkapi penegakan hukum yang centang perenang. Regulasi, seperti Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja, dikhawatirkan juga mengabaikan aspek lingkungan hidup demi menarik investasi. Lembaga keuangan juga menutup mata terhadap perilaku lancung debitornya.

“Masih ada praktik tidak bertanggung jawab. Ini masih ada oknum yang membuka lahan sampai puluhan hektare. Bukan sporadis, ini terpola dan besar.”

Kepala Badan Restorasi Gambut Nazir Foead tentang pengelolaan gambut di Indonesia.

Baca Investigasi Korporasi Api di majalah.tempo.co

Investigasi ini adalah kolaborasi peliputan Tempo, Mongabay, Betahita, Malaysia Kini, dan kelompok sipil Auriga Nusantara yang terselenggara atas kerjasama Pulitzer Center melalui program Rainforest Journalism Fund.

BACA
tempo

CREDIT

Penanggung Jawab

Pimpinan Proyek

Penulis dan Penyumbang Bahan

Multimedia

Analisis Data